Keangkeran
Gunung Raung sudah terlihat dari nama-nama pos pendakian yang ada,
mulai dari Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin.
Semua itu mempunyai sejarah tersendiri hingga dinamakan demikian.
Pondok
Sumur misalnya, katanya terdapat sebuah sumur yang biasa digunakan
seorang pertapa sakti asal Gresik. Sumur dan pertapa itu dipercaya
masih ada, hanya saja tak kasat mata. Di Pondok Sumur ini, saat
berkemah,juga terdengar suara derap kaki kuda yang seakan melintas di
belakang tenda.
Selanjutnya
Pondok Demit, disinilah tempat aktivitas jual-beli para lelembut atau
dikenal dengan Parset (Pasar Setan). Sehingga, padaMore… hari-hari
tertentu akan terdengar keramaian pasar yang sering diiringi dengan
alunan musik. Lokasi pasar setan terletak disebelah timur jalur,
sebuah lembah dangkal yang hanya dipenuhi ilalang setinggi perut dan
pohon perdu.
Pondok
Mayit adalah pos yang sejarahnya paling menyeramkan, karena dulu
pernah ditemukan sesosok mayat yang menggantung di sebuah pohon. Mayat
itu adalah seorang bangsawan Belanda yang dibunuh oleh para pejuang
saat itu.
Tak
jauh dari Pondok Mayit, adalah Pondok Angin yang juga merupakan
pondok terakhir atau base camp pendaki. Tempat ini menyajikan
pemandangan yang memukau karena letaknya yang berada di puncak bukit,
sehingga kita dapat menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang ada
disekitarnya. Gemerlapnya kota Bondowoso dan Situbondo serta sambaran
kilat jika kota itu mendung, menjadi fenomena alam yang sangat luar
biasa. Namun, angin bertiup sangat kencang dan seperti maraung-raung di
pendengaran. Karenanya gunung ini dinamakan Raung, suara anginnya
yang meraung di telinga terkadang dapat menghempaskan kita didasar
jurang yang terjal.
Sebelah
barat yang merupakan perbukitan terjal itu adalah lokasi kerajaan
Macan Putih, singgasananya Pangeran Tawangulun. Di sini, juga sering
terengar derap kaki suara kuda dari kereta kencana. Konon, pondok
Angin ini merupakan pintu gerbang masuk kerajaan gaib itu.
Konon,
di perbukitan yang mengelilingi kaldera itulah kerajaan Macan Putih
berdiri. Sebuah kerajaan yang berdiri saat gunung ini meletus tahun
1638. Pusatnya terletak di puncak Gunung Raung. Kerajaan tersebut
dipimpin oleh Pangeran Tawangulun. Beliau adalah salah-satu anak raja
Kerajaan Majapahit yang hilang saat bertapa di gunung. Keberadaan
kerajaan itu sedikit banyak masih memiliki hubungan yang erat dengan
penduduk setempat. Misalnya bila terjadi upacara pernikahan di
kerajaan, maka hewan-hewan di perkampungan banyak yang mati.
Hewan-hewan itu dijadikan upeti bagi penguasa kerajaan.
Konon, menurut masyarakat setempat, seluruh isi dan penghuni kerajaan Macan Putih lenyap masuk ke alam gaib atau dikenal dengan istilah mukso. Dan hanya pada saat tertentu, tepatnya setiap malam jum’at kliwon, kerajaan itu kembali ke alam nyata.
Konon, menurut masyarakat setempat, seluruh isi dan penghuni kerajaan Macan Putih lenyap masuk ke alam gaib atau dikenal dengan istilah mukso. Dan hanya pada saat tertentu, tepatnya setiap malam jum’at kliwon, kerajaan itu kembali ke alam nyata.
Pangeran
Tawangulun dipercaya merupakan salah satu suami dari Nyai Roro Kidul.
Setiap malam jum’at itulah penguasa laut selatan mengunjungi
suaminya. Biasanya, akan terdengar suara derap kaki kuda ditempat yang
sakral. Suara tersebut berasal dari kereta kencana Sang Ratu yang
sedang mengunjungi sang suami Pangeran Tawangulun.
Bila mendengar suara tersebut lebih baik pura-pura tidak mendengar. Jika dipertegas, suara akan bertambah keras dan mungkin akan menampak wujudnya. Bila demikian, kemungkinan kita akan terbawa masuk ke alam gaib dan kemudian dijadikan abdi dalem kerajaan Macan Putih
Bila mendengar suara tersebut lebih baik pura-pura tidak mendengar. Jika dipertegas, suara akan bertambah keras dan mungkin akan menampak wujudnya. Bila demikian, kemungkinan kita akan terbawa masuk ke alam gaib dan kemudian dijadikan abdi dalem kerajaan Macan Putih